for myself & everyone
ILMU & PENGALAMAN
Bismillâh...
Ilmu dan pengalaman dua hal yang tidak bisa di pisahkan dari kehidupan kita sebagai manusia yang merindukan kebahagiaan. Ilmu merupakan pelita bagi kita di kala kegelapan datang menimpa, sedangkan pengalaman merupakan tongkat penyangga ketika kita terpelanting jatuh dan untuk menambah kualitas aktivitas kita.
Saudara yang budiman, betapa bodohnya ketika kita punya kesempatan untuk meraih ilmu dan pengalaman itu, tetapi kita sia-siakan, karena kita merasa bodoh, kurang mampu, harga pendidikan mahal dan merasa jadi orang kampung yang merasa cukup bila bisa memimpin ritul-ritul masyhur di masyarakat sekitar. Fatalnya kita tidak pernah bermimpi untuk merubah semua paradigma tadi dan mencoba untuk menepis semua keluhan dalam bentuk realisasi nyata. Sebenarnya saya rasa keluhan tadi bukan merupakan hal yang sangat pelik, tapi perasaan pesimis yang menghancurkan masa depan dan menimbun bakat kita.
Himah (kemauan) kuat itulah bekal utama yang mesti kita miliki. Dengan Himah kuat kita akan memandang semua hambatan sebagai tantangan yang bisa kita tundukan dengan cara apapun.
Bila kita merenung, bukanya sebagian Ulama Salaf as-Shalih itu orang yang fakir dari segi maaliah (materi), tapi sangat kaya dengan kemauan, sehingga mereka memiliki kemauan yang kuat, mereka berani menatap kehidupan masa depan lebih cerah dan penuh dengan kemenangan. Mereka berani melangkahkan kaki walaupun berbagai tatantangan datang menghadang. Mereka akan merasa puas bila paham Ilmu yang dipelajari dari gurunya.
Tahukah anda siapakah Imam as-Syafi'i itu? Ulama karismatik di zamanya itu dan salah satu imam madzhab terkenal dengan Qaul Qodim-nya ketika tinggal di Irak dan Qaul Jadid-nya ketika tinggal di Mesir, bahkan pengikut Madzhab beliau tersebar di seluruh dunia.
Ibu Imam Sayfi'i, dia itu sampai menjual kayu penopang rumahnya, untuk bekal dia dan anakanya Syafi'i berangkat ke Makkah, mencari keluarga dan guru di Makkah. Masih banyak mitsil yang sangat layak kita teladani.
Kita tidak ragu bagaimana para ahli hadist dalam mencari seorang perawi padahal mereka harus melintasi berbagai negara walaupun belum ada alat transportasi yang memadai hanyalah mengunakan kuda atau himar yang kadang sering kecapain. Karena himah mereka kuat, maka mampu berkarya.
Kita juga tahu, salah satu kisah presiden Amerika, Franklin yang awalnya berprofesi sebagi tukang koran, tapi dia itu selalu membaca dulu koran-koran yang mau di jualnya sehingga dia tahu percaturan politik.
Tokoh-tokoh yang sekarang berhasil menjadi top leader baik di pemerintahan ataupun di perushaan dan lembaga lain, mereka itu tidak dengan mudah meraih segalanya, tidak cukup hanya kemaun di dada mereka, tapi berani melangkah walau tantangan menghadang.
Pengalaman merupakan bekal yang penting bagi kita terutama dalam menjalankan perkerjaan yang kita jalani, mungkin rasa sebuah makanan akan lain bila koki-nya pemula dan seorang profesional. Ini menjadi sebuah I'tibar bagi kita betapa pentingnya pengalaman demi kualitas sebuah pekerjaan kita.
Pengalaman adalah milik bersama, pengalaman milik orang-orang yang memikirkan dan serius dalam menjalankan aktivitasnya. Apa pun profesi seseorang, bila orang tersebut mau berpikir dan serius dengan pekrjaannya maka akan timbul ke-profesionalan.
Ilmu dan penglaman harus kita junjung tinggi, supaya kita terlepas dari ketertinggalan dan ketertindasan, sehingga menjadi SDM yang bermanfaat bagi umat dan berkualitas.
Wallâhu 'alam...
===
Hidup Itu Tidak Selamanya Mudah, Tetapi Selalu Mungkin. Berjuanglah......
from Bahrul Ulum
Comments :
Post a Comment