Hari raya Idul Adha terasa berbeda tahun ini (1428 H). Tahun ini saya merayakan ied tidak bersama keluarga di kampung halaman, tidak pula di Kost-an/Asrama di dekat kampus. Ied kali ini saya mengikuti program CIA walah… kepanjangannya Ceria Idul Adha. Ini dibuat oleh adik2 kelas saya di Keluarga Muslim Farmasi ITB.
Selepas isya, kami disambut oleh ketua DKM setempat (oh iya, mesjidnya bernama Mujahid) dan diperkenalkan pada lingkungan di sana. Tujuan kami ke sana adalah untuk berbagi di hari raya Idul adha, mulai takbiran, shalat ied, penyembelihan qurban dan acara anak2. Kami dititipi 5 ekor kambing dari Rumah Amal Mesjid Salman ITB untuk diqurbankan disana.
Hal pertama yang membuat saya terkesima (secara pribadi) adalah ketika berkenalan dengan bapak ketua DKM, pak Ramdani namanya. Selain ketua DKM, amanah beliau juga sebagai Ketua MUI kec Cimenyan. Ketika beliau menanyakan alamat saya, ia bilang, “Bojo simkuring oge ti Kawalu, ti Babakan Peundeuy”…wah terasa ketemu tetangga nih.
Kami rombongan ber-21 dengan komposisi 5 ikhwan dan 16 akhwat pun langsung mengikuti agenda kami, saya bersama ikhwan yang lain takbiran, akhwat menyiapkan acara besok sambil membantu menyiapkan makanan di rumah pak DKM sekaligus tempat menginap.
Hal kedua, ketika takbiran saya melihat seorang anak laki-laki (seusia SMP sampai kelas 1 SMA) yang memaki jaket yang hampir saya kenal. Warnanya Hitam dengan corak garis merah. Bagian belakangnya terdapat tulisan2 sepertinya berisi nama2 (jadi teringat dengan Ecep Triana dan Wardi Suparma yang memakai jaket hampir serupa). Saya pun mulai menelusuri dengan bertanya pada anak2 yang ikut takbiran disamping saya. Ternyata anak tersebut adalah salah satu anak pak DKM. Ternyata pak DKM itu punya 9 anak, anak tersebut mungkin anak ke 6 atau 7. Suatu kesempatan saya dapat melihat jaket itu lebih jelas. Ternyata di bagian depan jaket itu terdapat logo segitiga yang pasti saya ingat. Ya, betul Logo Al-Amin. Memang tidak ada nama Al-aminnya di sana. Tetapi tetap saya yakin itu punya Alumni Al-Amin karena salah satu tulisan di bagian punggungnya adalah: Anak Didik Drs, Suhana. Wah betul nih, Tidak salah lagi. Dan kemudian saya tanyakan kakak adik ini adalah yang pernah sekolah di Tasikmalaya. Ternyata ada, malah semua anak2 pak Ramdani ini dipesantrenkan, ada di Tasik, Ciamis dan Baabussalam (Ciburial Bandung Utara). Setelah jam 12 malam, saat takbiran, dapatlah informasi ternyata kakaknya menyelesaikan Madrasah Aliyah Di Tasikmalaya lulus tahun 2005-2006 (ini berarti ia lulusan ketiga khan…) dan nama Alumni Al-Amin ini adalah Arif (saya lupa nama panjangnya. Pak DKM juga membenarkan bahwa anaknya memang lulus dari Al-amin dan saat ini kuliah di Sukabumi (sayang nama ma'hadnya ga saya hafal). Terakhir yang membulatkan dugaan saya adalah adanya stiker ma'had alamin yang ditempel di kaca rumah pak DKM. Wah subhanallah ternyata di satu malam ied ini saya telah menemukan sebuah jejak alumni yang belum saya kenal sebelumnya. Sayang sekali waktu itu ia tidak pulang ke rumahnya (padahal adik2 nya yang mesantren di Cikajang Ciamis pun pulang).
Saya dan teman2 mengamati dan berusaha bersosialisasi dengan masyarakat di sana. Hal yang cukup aneh, pada saat shalat ied, (dilaksanakan di mesjid karena kondisi lapangan yang becek) hanya diisi 2 barisan laki-laki (itu pun diisi oleh anak2) dan 3 barisan wanita. Teman saya pun bertanya: katanya ada 200 KK disini (data yang menjadi penerima kurban), kenapa yang sholat kok sedikit? Ma syaa allah. Ternyata lingkungan disana belum tersentuh oleh pendidikan islam yang nyata. Mungkin hanya keluarga pak Ramdani yang giat berdakwah disana. Setiap menit, kami pasti melihat anjing yang berkeliling di lingkungan mesjid dan hampir mengotori rumah suci ini. Bahkan di sebelah kampung didirikan gereja. Wah ngeri oge.
Sahabat tapi itulah kondisi ril masyarakat sekitar kita. Salah satu Alumni Al-amin pun akan menghadapi hal yang seperti ini. Kita do'akan semoga Tunas Muda Mujahid dari Al-amin ini mampu menjadi penerang dalam keislaman di lingkungannya. Saya yakin dengan kekuatan dari keluarga dan kita sebagai sahabat satu almamater akan mampu membangkitkan dan menerangi kampung-kampung yang sering dilirik para misionaris menjadi lingkungan islam dan masyarakat madani. Amiin
Innallaha maana...
nama lengkap Arif tuh "Arif Raksa Sukmara". Soalnya Angkatan 2006 yang namanya Arif hanya satu. Untuk lebih jelasnya bisa di lihat di Database Alumni di website ini.
Thanks...
Admin