Pengabdian

Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia .(Al-Isra 23)

Keagungan selamanya milik Allah, sang Khalik sang pengatur alam ini. Tak ada satu pun yang lepas dari kekuasaanNya. Salam semoga terlimpahkan pada Rasulullah mulia, teladan dan pemimpin kami, Muhammad bin Abdullah SAW. Kami selau berharap syafaatmu selalu.

Sungguh Alllah telah memerintahkan pada kita agar selalu mengabdi padaNya saja, tanpa disertai kemusyrikan. Ini adalah sebagai hak Allah yang telah menciptakan kita sebagai manusia; sang khalifahNya di bumi.



Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa,( Al-Baqarah 21).

Taaat dan mengabdi kepada Allah adalah sebuah kewajiban mutlak seorang manusia. Jelas mengabdi kepada Allah tak mengenal waktu, tempat, orang, pangkat apalagi kekayaan. Seorang insan yang diridhaiNya tak pantas jika ia tak menghambakan diri pada Allah SWT. Mengabdi pada Allah berarti kita harus berpegang teguh pada apa yang diinginkanNya. Melaksanakan syariatNya, menjaga amanahNya serta menjadi rahmat bagi seluruh alam. Ketaatan kepadaNya akan bermakna tatkala kita merasakan cinta pada Allah. Dan salah satu bukti ketatan kita padanya adalah dengan menaati Rasulullah:

Katakanlah: "Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Ali Imran 31)

Ketaatan pada Rasul adalah ketaan pada syariah islam, ketaatan pada dakwah islam. Jadilah kita sebagai para pelindung agama ini serta sebagai duta Islam yang mencerminkan indahnya islam, mulianya islam serta benarnya ajaran islam.

Subhanallah, betapa pengabdian kita kepada Allah merupakan pengabdian paling tinggi dan tak terbantahkan. Sementara balasan mulia pun akan didapatkan seorang hamba.

Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mu'min diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Qur'an. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar.(At Taubah 111)

Allah telah menyuruh kepada kita pula untuk berbuat baik terhadap orang tua. Istilah sekarangnya adalah berbakti. Orang tua yang telah mejadi jalan bagi adanya kita di dunia ini sudah sepantasnya mendapatkan penghormatan dan pelayanan dari kita. Rasulullah pun menyampaikna bahwa berbaktinya kita pada orang tua lebih utama setelah ibadah pada Allah serta lebih utama dibanding jihad berperang di jalan Allah

Maka tidak ada alasan bagi kita untuk enggan berbakti dan mengabdi pada orangtua kita. Tak mungkin kita bisa membalas segala pengorbanannya, maka kita pun sadar dan memberikan yang terbaik, ikhlas karena Allah. Kalau pun mereka belum mendapat hidayah, maka tak boleh berkurang sedikit pun adab baik kita pada mereka, justru kitalah yang harus menjadi jalan datangnya cahaya ilahiyah padanya. Ummi, Abi, maafkan atas kekurangan anakmu selama ini...

Ya Tuhan kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu bapaku dan sekalian orang-orang mu'min pada hari terjadinya hisab ".(Ibrahim 41)

Kita sebagai muslim


Pengabdian sebagai muslim adalah sama. Pengabdian tertinggi adalah pada Allah dengan mengikuti sunnah RasulNya. Berbakti kita pada Orang tua adalah satu bagian penting dari ketaatan kepada Allah. Oleh karena itu, kita harus berupaya sekuat tenaga untuk mensyukuri pengabdian ini.

Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.(Luqman 14)

Kita sebagai alumnus

Istilah baru muncul saat ini, pengabdian kita pada Al-Amin. Sesungguhnya latar belakang kita ”membalas baik” pada Al-Amin tidak lain karena kebaikan yang kita terima darinya. Namun janganlah kita menjadikan alasan ini sebagai alasan utama karena jika tidak disertai landasan pengabdian pada Allah, usaha kita tentu sia-sia saja.

Berbakti pada Al-Amin yang notabene bertujuan menegakkan izzah islam perlu sedikit diluruskan. Memang kita memiliki hak untuk berdakwah dan melakukan syiar islam dimana pun di bumi Allah ini. Setelah kita memiliki ilmu dan kesempatan yang memadai, maka ruang-ruang perjuangan sangat terbuka lebar. Lalu Mengapa mesti alamamter? Al-Amin adalah salah satu tempat kita memenpa diri sehingga menjadi jalan kita bisa menjadi seperti ini. Sama halnya dengan berbakti pada orang tua (meski pun tingkatannya tidak sepadan) jangan anggap pengabdian kita pada Al-Amin hanya karena kewajiban belaka atau karena alasan ”balas budi”.

Menjadikan generasi di Al-Amin menjadi lebih baik tentu sangat baik. Bukankah generasi terbaik adalah generasi yang mampu melahirkan generasi yang lebih baik dari generasinya???.

Sahabat, upaya pengabdian pada Al-Amin hendaknya dilandasi bukan hanya untuk memajukan alamater, tetapi menjadikan Al-Amin menjadi salah satu wadah untuk memuliakan agama ini. Membuktikan Islam sebagai rahmat bagi seluruh alam. Tentunya tak akan berhasil tanpa koordinasi serta perjuangan dengan lembaga, organisasi lain yang bernafaskan islam. Contohnya janganlah bersedih ketika betapa sulitnya menjadi terbaik dalam sebuah akreditasi, tapi sebaliknya; ternyata dalam perjuangan islamini, masih ada kawan yang lebih baik dari kita, bersinergilah dan tsiqoh untuk menunjukan izzah islam pada sekalian alam.

Harapan...

Saya hanya ingin menginatkan bahwa apa yang diharapkan pengasuh kita di ma'had bahwa cita cita pada alumni bukan semata-mata memajukan ma'had tetapi menajukan islam itu lebih penting, dimana pun berada hendaknya selalu berpegang pada al-islam. Janganlah kita terpecah pecah karena perbedaan posisi, pendidikan, kekayaan, atau hal-hal lain yang itu hanya akan mendikotomi kita. Masih banyak hal besar yang harus kita lakukan bersama untuk agama ini. Perbaiki diri, selamatkan lingkungan, bangun masyarakat yang taat pada Allah, agungkan syiar islam.

Tidak sepatutnya bagi mu'minin itu pergi semuanya . Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya.(At Taubah 122)

Allahu Akbar!!!
Semoga Allah memudahkan


Bandung, 22 Februari 2008
Maman Abdul Rohman (calon) S.Si




Comments :

0 comments to “Pengabdian”