Kantin Kejujuran

Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia - Wujudkan Indonesia Bebas dari Korupsi

Menakar Kejujuran di Kantin Sekolah

[id]Berita[/id][en]News[/en]
Posted by: humas
Posted on : 2008/1/16 10:35:59
Jangan heran jika Anda tak menemui seorang penjaga pun di kantin SMA Negeri 1 Ciparay Kab.
Bandung. Meski banyak pembeli "menyerbu" makanan yang dijajakan, sang penjaga kantin tak akan
pernah muncul. Uniknya, pembeli memahami benar keadaan itu. Mereka akan mengeluarkan uang
dari saku dan meletakkannya dalam kotak khusus saat mengambil makanan, yang jumlahnya sesuai
dengan harga banderol. Jika jumlah uangnya terlalu besar, pembeli pulalah yang mengambil
kembaliannya.
Tidak, penjaga kantin tidak sedang berhalangan atau sakit. Kantin di SMAN 1 Ciparay di Desa
Pakutandang, Kec. Ciparay, Kab. Bandung itu memang tak memiliki penjaga. Hanya kejujuran
pembelilah yang memegang peran dalam kegiatan operasional kantin tersebut sehari-hari. Rugikan?
Tentu saja tidak, selama kejujuran dapat ditegakkan oleh para pembeli. Konsep yang sangat
sederhana, namun mungkin akan sangat sulit dalam pelaksanaannya.
Kantin di SMAN 1 Ciparay itu dinamai Kantin Kejujuran. Sekilas, kantin ini tak ubahnya kebanyakan
kantin lainnya. Pembedanya hanya dalam pola pembayaran yang menitikberatkan pada kesadaran
pembeli. Kantin Kejujuran yang diresmikan.langsung oleh Bupati Bandung Obar Sobarna, Selasa
(15/1) itu merupakan metode baru yang rencananya akan diterapkan di seluruh sekolah di Kab.
Bandung. Meski bukan yang pertama di Indonesia, boleh jadi Kantin Kejujuran ini merupakan yang
pertama di Jawa Barat.
"Kantin Kejujuran ini juga menjadi ajang pembelajaran bagi generasi muda tentang pentingnya
kejujuran terhadap diri sendiri, lingkungan, hingga bangsa dan negara," kata Obar Sobarna. Ia
berharap, tak akan ada lagi praktik "darmaji" alias dahar lima ngaku hiji (makan lima tetapi mengaku
satu) dalam kehidupan sehari-hari. Jika praktik kejujuran ini mulai dapat diterapkan pada pelajar,
maka diharapkan mereka akan menjadi penerus bangsa yang jujur untuk memajukan bangsa ini.
Kantin Kejujuran dapat merefleksikan tabiat para siswa yang ada di sekolah itu. Jika kantin tak
bertahan lama karena bangkrut, maka hampir dipastikan para siswa di sekolah itu tak lagi berlaku
jujur. Sebaliknya, kantin akan semakin maju saat semua siswa memegang tinggi asas kejujuran
dalam kesehariannya.
Kantin Kejujuran itu digagas Pemkab Bandung, Kejaksaan Negeri Bandung, dan Karang Taruna.
Tak tanggung-tanggung, Direktur Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat Komisi Pemberantasan
Korupsi (KPK) Eko Soesamto Tjiptadi turut hadir dalam peresmian kantin tersebut. Hadir pula Ketua
Karang Taruna Pusat, Doddy Susanto.
"Saya yakin, jika satu sen saja uang dari kantin tersebut diselewengkan maka umur kantin ini tak
akan lebih dari tiga bulan," kata Eko Soesamto Tjiptadi. Menurut dia, kantin tersebut merupakan
media praktik pendidikan kejujuran bagi siswa sekolah. Siswa akan dihadapkan pada dua pilihan,
apakah ingin menerapkan kejujuran hati nuraninya atau tidak.
"Kita seharusnya malu, Indonesia adalah negara terkorup kedua di Asia tahun ini. Ironisnya, negara
ini memiliki sekitar 622.000 bangunan masjid dan paling banyak kegiatan khotbahnya," kata Eko
yang disambut dengan riuhnya suara hadirin. Ia yakin, pemberantasan korupsi tidak akan berhasil
selama tak ada peran serta seluruh masyarakat, termasuk siswa sebagai generasi penerus bangsa.
http://www.kpk.go.id 2008/4/24 11:14:14 - 1
Apabila kejujuran sudah diterapkan sejak dini, diharapkan akan dapat menyukseskan
pemberantasan korupsi pada masa yang akan datang.
Acara pembukaan Kantin Kejujuran ini diikuti perwakilan SMA, SMK, dan Madrasah Aliyah se Kab.
Bandung. Pada tahap selanjutnya, program ini akan diterapkan di seluruh SLTA di Kab. Bandung.
Pada kesempatan yang sama, Bupati Bandung memberikan dana stimulan bagi beberapa SLTA
untuk menerapkan sistem Kantin Kejujuran tersebut.
Mungkin sudah saatnya para pejabat penting negara ini bercermin pada siswa SMAN 1 Ciparay. Jika
anak sekolah saja bisa berbuat jujur, mengapa masih banyak pejabat yang korup? Tunggu apa lagi?
***
Sumber : Pikiran Rakyat, 16 Januari 2008
http://www.kpk.go.id 2008/4/24 11:14:14 - 2

Kiriman dari Kang Maman

Comments :

0 comments to “Kantin Kejujuran”