Al Amin Terdaftar di PesantrenVirtual.com

Alhamdulillah, kini Al Amin telah terdaftar disini. Informasi ini diterima dari offline yang yang dikirim oleh Kang Maman, sahabat Alumni angkatan 2004. Namun, informasi yang disampaikan di PesantrenVirtual.com sangat singkat sekali. Semoga sahabat-sahabat alumni yang banyak tahu tentang Al Amin bisa aktif mengirimkan informasi kepada pengelola PesantrenVirtual.com

Terima kasih atas partisipasinya. Mudah-mudahan diberkahi oleh Alloh SWT. Amin ya Rabb...

Al Amin Masuk Koran

By: Didin Rosyidin*

Yayasan Pendidikan Islam Al Amin merupakan sebuah lembaga pendidikan yang berbasis agama islam. Pada awal berdirinya lembaga ini hanya sebuah lembaga pendidikan bordir yang diberi nama Tjiwulan Bordir. Dari sana berkembanglah usaha bordir yang maju pesat. Selanjutnya pemimpin lembaga usaha ini, H. Zarkasyie mempunyai keinginan untuk membangun lembaga pendidikan yang berbasis ajaran islam. Dengan usahanya yang gigih dan dukungan dari para puteranya serta pertolongan Alloh SWT. terwujudlah keinginan tersebut. Didirikanlah Pondok Pesantren Al Amin pada tahun 2001 dan disusul dengan didirikannya Madrasah Aliyah Al Amin pada tahun 2002.

Tjiwulan bordir, Pondok pesantren Al Amin, dan Madrasah Aliyah Al Amin secara utuh disatukan menjadi sebuah lembaga resmi yang diberi nama Yayasan Pendidikan Islam Al Amin Terpadu. Dengan kurikulum dan sistem pembelajaran yang terpadu, Al Amin berusaha mewujudkan generasi-generasi yang siap membangun bangsa Indonesia yang besar. Konsep-konsep ajaran islam yang sempurna dijadikan acuan pembelajaran dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Kebersihan misalnya, menjadi salahsatu sorotan utama dalam kehidupan sehari-hari. Semua warga YPI Al Amin terus disadarkan akan pentingnya nilai-nilai kebersihan baik itu kebersihan jasmani ataupun rohani. Tidak hanya hafal ayat Al Qur'an dan hadits yang berkenaan dengan kebersihan, tetapi juga terus diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam hal kedisiplinan, Al Amin menerapkan dan memulainya dengan disiplin melaksanakan ibadah sholat secara berjama'ah di mesjid. Dari sini diharapkan seluruh warga YPI Al Amin mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Al Amin juga membekali warganya dengan Al Qur'an. Al Qur'an dihafal dan dikaji untuk selanjutnya diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

Menginjak tahun keempat sejak berdirinya MA Al Amin, Al Amin menetapkan pendidikan bordir sebagai salahsatu mata pelajaran dalam kurikulumnya. Seluruh warga khususnya siswa-siswi dibina dan dibekali pendidikan bordir. Dengan ini diharapkan seluruh siswa-siswi mempunyai skil dan mampu menciptakan lapangan usaha kelak setelah keluar dari Al Amin. Hal ini sebagaimana diberitakan dalam koran harian Pikiran Rakyat. Selain itu, Al Amin juga memberikan perhatian lebih kepada aspek akademis. Melalui kegiatan LCT MIPA plus Agama Tingkat SMP/MTs/Sederajat yang dilakukan setiap tahun, Al Amin berusaha menumbuhkan semangat belajar secara seimbang antara pendidikan ilmu umum dan pendidikan ilmu agama (walaupun sebenarnya tidak mengakui dikotomi ilmu pengetahuan).

Dengan sistem pendidikan yang terpadu ini Al Amin mengharapkan para alumni mampu menjawab tantangan zaman. Dibekali dengan ilmu pengetahuan yang benar dan keimanan yang kuat ditambah dengan keahlian yang memadai. Dengan ketiga unsur inilah semoga Islam menggapai kejayaannya kembali. Amiin ya Robb...

Wallohu A'lam...

*Alumni Al Amin angkatan ke-3

Temu Silaturahmi Alumni di Objek Wisata Situ Gede Mangkubumi, Tasikmalaya

“Heeeiii...., assalamu’alaikum!” teriak histeris beberapa alumnus MA AL-AMIN Tasikmalaya ketika menjumpai sahabatnya sesama jenis yang sudah sekian lama tidak bertemu seraya saling merangkul satu sama lain, tapi tentunya tidak demikian dengan yang berlainan jenis, jika ikhwan menjumpai akhwat atau sebaliknya, mereka saling melafalkan salam dan senyuman silaturahmi, demikian kental suasana kerinduan yang terasa ketika kami para alumni bertemu di area masjid Agung Tasikmalaya sebelum berangkat ke lokasi pertemuan di Objek Wisata Situ Gede, mangkubumi kira-kira Pkl. 08.00 WIB.

Sangat mengharukan rasanya bisa bertatap muka kembali dengan orang-orang yang pernah begitu dekat dengan kita ketika sama-sama berjuang di satu lembaga dengan tujuan yang sama yakni menegakkan kalimat Alloh, ada beberapa dari alumni yang nampak masih tetap seperti yang kita lihat dulu, dan ada juga yang penampilannya berubah, seperti Kang Jenal yang sekarang tampil dengan rambut gondrong bergaya ala laskar jihad, ada seseorang yang pipinya berubah lebih cabi dan badan lebih berbobot, ada pula yang dahulu cerewet sekarang jadi pendiam, dan masih banyak lagi yang lainnya.

berbagai ekspresi tampak tersurat di wajah para alumnus, sebagian yang lain tengah asik meneruskan pembicaraan dengan rekannya membahas beragam topik, tentang kabar, kegiatan saat ini, status, bisnis, rencana, bahkan bernostalgia masa-masa indah yang pernah dilalui bersama di kampus AL-AMIN dahulu,

Kira-kira Pkl 08.15 salah satu gegeden alumnus bernama Maman Abdurrohman dari angkatan pertama menyeru seluruh alumni yang telah hadir supaya berkumpul di bagian depan halaman masjid, dengan gayanya yang khas dan senyum terukir ia berkata didepan para alumni yang hadir.

“ assalamu’alaikum wwb, terimakasih atas kehadirannya........, baiklah sodara-sodara, sebentar lagi kita akan berangkat tapi...........” kepanjangan kalo dipaparkan dari A sampai Z, intinya: sebelum berangkat bersama-sama para alumni di beritahu untuk mengolektifkan biaya yang diperlukan yakni sebesar Rp. 10.000,- perorang dengan rincian anggaran sebagai berikut:

- Konsumsi Rp. 6000 ( bagi yang sedang berpuasa bebas dari biaya tsb)

- Biaya angkutan Rp. 2000 ( pastinya yang membawa kendaraan sendiri dibebaskan juga dari biaya)

- Biaya tiket masuk Rp. 2000 ( kalau yang ini hampir semua yang hadir ya bayar.., kalo nggak bayar nggak dapat tiket, kalo nggak dapat tiket ya nggak bisa masuk lokasi pertemuan, kalo nggak bisa masuk...? emutkeun bae kunyalira!)

Kira-kira Pkl. 08.30 sementara alumni yang lain terus berdatangan seluruh alumnus yang telah hadir siap-siap menaiki kendaraan yang telah disediakan panitia, tidak sedikit pula yang bersiap di atas kendaraan masing-masing, dua kendaraan angkutan disediakan panitia, satu untuk ikhwan dan satu untuk akhwat, tak lama kemudian setelah para penumpang berjejer rapi memadati kursi angkutan, pak supirpun tancap gas, di perjalanan beberapa alumni hanya diam dan menatapi sekitarnya, beberapa yang lain berkicau bak burung yang sedang demam kerinduan, ada juga yang sekedar seperti penumpang pada umumnya bercakap biasa dengan rekan sebelahnya, kurang lebih setengah jam perjalanan jadi tidak terasa.

Singkat cerita, kira-kira Pkl 09.00 kami sampai di gerbang situ gede dan sementara duduk-duduk disana menunggu yang masih diperjalanan, pemandangan situ yang indah sudah menyapa di hadapan kami membuat hati ingin segera mendekati dan menyentuh airnya yang jernih, banyak pemilik jasa perahu rakit menawarkan perahunya dan tentunya beserta harga penawaran untuk di negosiasikan kembali.

Setelah semua berkumpul, kamipun segera menuju lokasi utama pertemuan yakni di sebuah saung di atas situ yang katanya biasa digunakan orang untuk pertemuan-pertemuan resmi maupun hanya sekedar “botram”, ketika sampai di sana beberapa bagian saung telah diisi oleh para pemancing yang tengah khusu dengan kail pancing dan umpannya, akhirnya dengan toleransi besar para pemancing itu rela meninggalkan saung dan pindah ke lokasi pemancingan lain karena melihat para alumni yang jumlahnya tampak akan memadati saung berukuran kira-kira 5M2 itu,

Sekitar Pkl 10.00 WIB, orang kawalu bernama Teh Ratna dari angkatan pertama memulai acara dengan pengucapan basmalah dan shalawat,.....

“ acara pertama yaitu pembacaan ayat suci alqur’an oleh akhinaa Miftah Farid..” paparnya.

Kalamulloh pun terlantun lewat merdunya suara kang Miftah dengan nada murottal andalannya, sementara yang lain mendengarkan dengan khidmat.

“baik.., acara selanjutnya saya serahkan kepada sodara Maman..” ucap teh Ratna dibarengi senyuman dihadapan sekitar kurang lebih 50 orang alumnus yang telah hadir disana, dan selanjutnya..

“karena tidak semua orang mengenal dengan jelas satu persatu dari kita, barangkali ada yang lupa nama beberapa diantara kita semua, jadi acara selanjutnya adalah ta’aruf..”

Upss..., ketegangan yang yang mengingatkan pada masa-masa menjadi murid baru di MA AL-AMIN kembali terasa, begitu tegang, takut gugup bagi beberapa orang terutama alumni yang tidak meneruskan ke lembaga pendidikan formal dan terakhir kali melakukan hal demikian ketika masih menjadi siswa aliyah, perkenalan kembali itu diawali oleh deretan alumni dari angkatan ketiga yang kali itu dimulai dari akhi Wardi Suparman, sambil berdiri dengan pede-nya dia berkata.

“assalamu’alaikum wwb, perkenalkan nama saya Wardi, dulu saya dipanggil Bakar tapi sekarang.. panggil saya Adi..., asal saya dari bojong gambir, dari angkatan ke tiga... kegiatan saya kuliah di UIN Bandung jurusan mu’amalah, sekian wassalamualaikum wwb.” Seperti itulah contohnya kira-kira kata-kata dalam perkenalan para alumni, dari perkenalan kembali itu dapat diketahui ada beberapa yang melanjutkan study kuliah, ada beberapa juga yang melanjutkan ke pesantren, ada yang mulai menjadi pebisnis, bahkan ada juga yang masih pengangguran, siapa ya kira-kira...?

Setelah acara ta’aruf itu berjalan kira-kira satu setengah jam, selesailah semua memperkenalkan kembali diri mereka dihadapan sejumlah alumni yang lain, jarum jam saat itu menunjukan pkl. 11.45 WIB, tinggal beberapa menit lagi menuju dzuhur, kami semua memutuskan untuk segera ke masjid setempat bersiap melakukan sembahyang dzuhur, dengan berpegang pada hadits:

افضل العمل الصلا ة في اول وقتها

Setelah semua selesai shalat kira-kira pkl. 12.30, lagi panas-panasnya tuh.., cacing-cacing perut juga nampaknya banyak yang kepanasan, cacing-cacing sebagian alumnus pada protes minta di berikan makanan supaya mereka tidak kepanasan lagi, untungnya panitia mengerti atau mungkin cacing-cacing mereka juga sama-sama protes, yang pasti saat itu makanan tiba dan tanpa basa-basi langsung dibagikan, beberapa orang yang sudah kelaparan segera membuka nasi bungkus lengkap dengan krupuk udang, lalap dan sambal yang menggiurkan, m.......

“eh.., jangan lupa do’a dulu ya..........” ujar salah seorang yang tak diketahui rimbanya

Diawali do’a sebelum makan, kami menyantap hidangan nasi bungkus berlaukan paha ayam montoq beserta teman-teman yang setia disampingnya dengan lahap tapi khidmat, maklum.., jam segitu lagi “meujeuhna” buat ngisi perut, terutama bagi yang sengaja/tidak sengaja membawa perut kosong sejak berangkat dari rumah, makan jadi lebih terasa nikmat manakala menyantap lalap beserta sambal yang membuat mulut sedikit “seuhah” juga sambil memandang pemandangan situ yang gede dan indah sesuai namanya, ada yang unik..., cara makan yang beraneka ragam, dengan tidak mengurangi rasa hormat nih, beberapa ada yang lahap menyantap tanpa gengsi-gengsian, ada yang anggun mengambil nasi pelan-pelan dan hanya menggunakan tiga jari, selain itu orang ini melewatkan sambal dan lalap, padahal biasanya paling doyan sama pedas! Kenapa ya..? J, ada juga yang tiap mau masukin makanan ke mulut dia tengok kanan kiri (takut kelihatan seseorang barangkali..), ada juga yang mangap-mangap, tangan kanan ngambil nasi lengkap dengan lima jari sementara tangan kiri memegang paha ayam dan belepotan pula!, wahh.. heboh deh pokoknya! Tidak lupa air minum berkemasan ukuran gelas merek Aqua dan makanan penutup yakni sebutir buah jeruk yang manis.... abiss...!! oh ia.., hari itu bertepatan dengan tanggal pelulusan siswa SLTA, bisa terlihat dari banyaknya rombongan pengunjung berseragam sekolah bersama gurunya yang sengaja datang dengan membawa alat-alat lengkap memasak nasi liwet.

Setelah selesai makan kira-kira pkl. 13.00 acara dilanjutkan dengan forum diskusi seputar kegiatan alumni berikutnya, calon alumni, dan usulan-usulan berhubungan dengan berbagai masalah seperti jaringan bisnis, dan lain-lain, semua tampak aktif mengutarakan pendapat dan usulan-usulannya dengan kang Maman sebagai moderatornya dan kurang lebih 50 alumnus sebagai peserta diskusi, selain itu panitia mengadakan pembagian koordinator wilayah yang dipimpin sdr. Dadan dani dari angkatan kedua, selain membahas hal-hal tersebut dibahas pula tentang acara halal bihalal di al-amin yang akan dilaksanakan pada hari yang belum ditentukan beberapa hari setelah idul fitri, juga berupa pengumuman bagi seluruh alumnus AL-AMIN diharap hadir pada acara perpisahan MA AL-Amin angkatan 4 yang insya Allah berlangsung pada tanggal 30 Juni 2007, dari pembicaraan yang berlangsung kurang lebih 2 jam itu didapat berbagai informasi penting yang tentunya berguna bagi kita semua.

Tanpa terasa waktu berlalu, jarum jam menunjukan pkl. 14.00, ada beberapa alumnus yang pulang lebih dulu karena berbagai kepentingan, tapi hal tersebut tidak mengubah jalannya acara, kira-kira pkl. 14.20 acarapun usai, diakhiri dengan pembacaan do’a yang dipimpin oleh Kang Zenal M. Tapi acara tidak berakhir seutuhnya sampai disitu, kami semua berfoto bersama, panitia menyediakan waktu untuk menikmati alam situ gede indah, kami dipersilahkan menaiki perahu rakit berkeliling situ, mengambil gambar pemandangan, menikmati bakso, gratiskah?.. oh tidak, kalau yang ini urusannya mengandalkan kocek di saku sendiri, maaf ya...Sementara yang lain sudah pulang duluan, panitia wisata alumni berkumpul terlebih dahulu untuk evaluasi acara.

Acara usai, kami pulang sama-sama, walaupun harus berjalan kaki terlebih dahulu sebelum naik angkutan, tapi sebagian yang lain mendapat tumpangan gratis, acara hari itu sungguh berkesan, semoga ALLOH SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita hari ini, dan semoga IA yang kuasa meridhoi umur kita bisa sampai dipertemukan kembali dengan sahabat-sahabat kita di pertemuan alumni berikutnya, amiiin.............


Fwd: Balasan: agenda kita from Silmi Maulida angkatan3 (27 Juni 2007)


HAYAT mengucapkan:

Selamat

I e d u l F i t r i
1 Syawal 1428 H

Mohon ma'af lahir dan batin
Kembali suci di hari yang fitri

Semoga amal ibadah kita semua diterima oleh Alloh SWT.

ILMU & PENGALAMAN

for myself & everyone
ILMU & PENGALAMAN

Bismillâh...

Ilmu dan pengalaman dua hal yang tidak bisa di pisahkan dari kehidupan kita sebagai manusia yang merindukan kebahagiaan. Ilmu merupakan pelita bagi kita di kala kegelapan datang menimpa, sedangkan pengalaman merupakan tongkat penyangga ketika kita terpelanting jatuh dan untuk menambah kualitas aktivitas kita.


Saudara yang budiman, betapa bodohnya ketika kita punya kesempatan untuk meraih ilmu dan pengalaman itu, tetapi kita sia-siakan, karena kita merasa bodoh, kurang mampu, harga pendidikan mahal dan merasa jadi orang kampung yang merasa cukup bila bisa memimpin ritul-ritul masyhur di masyarakat sekitar. Fatalnya kita tidak pernah bermimpi untuk merubah semua paradigma tadi dan mencoba untuk menepis semua keluhan dalam bentuk realisasi nyata. Sebenarnya saya rasa keluhan tadi bukan merupakan hal yang sangat pelik, tapi perasaan pesimis yang menghancurkan masa depan dan menimbun bakat kita.
Himah (kemauan) kuat itulah bekal utama yang mesti kita miliki. Dengan Himah kuat kita akan memandang semua hambatan sebagai tantangan yang bisa kita tundukan dengan cara apapun.

Bila kita merenung, bukanya sebagian Ulama Salaf as-Shalih itu orang yang fakir dari segi maaliah (materi), tapi sangat kaya dengan kemauan, sehingga mereka memiliki kemauan yang kuat, mereka berani menatap kehidupan masa depan lebih cerah dan penuh dengan kemenangan. Mereka berani melangkahkan kaki walaupun berbagai tatantangan datang menghadang. Mereka akan merasa puas bila paham Ilmu yang dipelajari dari gurunya.

Tahukah anda siapakah Imam as-Syafi'i itu? Ulama karismatik di zamanya itu dan salah satu imam madzhab terkenal dengan Qaul Qodim-nya ketika tinggal di Irak dan Qaul Jadid-nya ketika tinggal di Mesir, bahkan pengikut Madzhab beliau tersebar di seluruh dunia.

Ibu Imam Sayfi'i, dia itu sampai menjual kayu penopang rumahnya, untuk bekal dia dan anakanya Syafi'i berangkat ke Makkah, mencari keluarga dan guru di Makkah. Masih banyak mitsil yang sangat layak kita teladani.

Kita tidak ragu bagaimana para ahli hadist dalam mencari seorang perawi padahal mereka harus melintasi berbagai negara walaupun belum ada alat transportasi yang memadai hanyalah mengunakan kuda atau himar yang kadang sering kecapain. Karena himah mereka kuat, maka mampu berkarya.

Kita juga tahu, salah satu kisah presiden Amerika, Franklin yang awalnya berprofesi sebagi tukang koran, tapi dia itu selalu membaca dulu koran-koran yang mau di jualnya sehingga dia tahu percaturan politik.

Tokoh-tokoh yang sekarang berhasil menjadi top leader baik di pemerintahan ataupun di perushaan dan lembaga lain, mereka itu tidak dengan mudah meraih segalanya, tidak cukup hanya kemaun di dada mereka, tapi berani melangkah walau tantangan menghadang.

Pengalaman merupakan bekal yang penting bagi kita terutama dalam menjalankan perkerjaan yang kita jalani, mungkin rasa sebuah makanan akan lain bila koki-nya pemula dan seorang profesional. Ini menjadi sebuah I'tibar bagi kita betapa pentingnya pengalaman demi kualitas sebuah pekerjaan kita.

Pengalaman adalah milik bersama, pengalaman milik orang-orang yang memikirkan dan serius dalam menjalankan aktivitasnya. Apa pun profesi seseorang, bila orang tersebut mau berpikir dan serius dengan pekrjaannya maka akan timbul ke-profesionalan.

Ilmu dan penglaman harus kita junjung tinggi, supaya kita terlepas dari ketertinggalan dan ketertindasan, sehingga menjadi SDM yang bermanfaat bagi umat dan berkualitas.
Wallâhu 'alam...

===
Hidup Itu Tidak Selamanya Mudah, Tetapi Selalu Mungkin. Berjuanglah......

from Bahrul Ulum